1:35 AM
Unknown
ADVERTISME
Batu asteroid bisa menjadi sumber energi alternatif bagi bumi | Sejumlah eksekutif perusahaan teknologi dan sutradara film merencanakan untuk melakukan survei dan menambang mineral langka dari asteroid yang mengorbit di dekat Bumi.Rencana bernilai miliaran dolar itu termasuk penggunaan robot di ruang angkasa untuk mencari komponen kimia minyak dan mineral, termasuk emas maupun platinum, dari bebatuan tersebut.
Mereka bahkan merencanakan untuk menciptakan depot bahan bakar di ruang angkasa pada tahun 2020.Para penggagasnya antara lain sutradara film terkenal, James Cameron, dan pemimpin eksekutif raksasa internet Google, Larry Page dan Eric Schmidt.Namun sejumlah ilmuwan menyatakan keraguannya dengan menyebut rencana itu terlalu berani, sulit, dan terlalu mahal.
Para ilmuwan menyatakan biaya untuk mewujudkan rencana itu sulit ditekan walaupun harga platinumn dan emas sekitar £35 (Rp490.000). Sebuah misi Badan Ruang Angkasa Amerika, NASA, yang rencananya akan membawa pulang hanya 60 gram materi dari asteroid ke bumi memerlukan biaya sekitar US$1 miliar.
Sasaran ribuan asteroid
Langkah awal yang akan dilakukan dalam waktu 18 sampai 24 bulan ke depan mencakup peluncuran teleskop yang akan mencari sasaran asteroid yang kaya akan sumber mineral. Tujuannya adalah membuka eksplorasi ruang angkasa untuk industri swasta.
Dalam waktu lima sampai 10 tahun kemudian, perusahaan pengelola mengharapkan bergerak dari bisnis penyewaan landasan pengamatan di orbit ke penambangan ribuan asteroid yang mengorbit di dekat Bumi dan menyaring bahan mentah yang dikandung.Perusahaan yang disebut Planetary Resources ini juga didukung oleh penggagas pariwisata ruang angkasa, Eric Anderson, mantan calon presiden Amerika, Ross Perot, dan astronot NASA yang berpengalaman, Tom Jones."Kami tidak memperkirakan perusahaan ini dapat segera mengeruk keuntungan. Upaya ini akan makan waktu lama," kata Eric Anderson kepada kantor berita Reuters.
Profesor Jay Melosh dari Universitas Purdue mengatakan biaya rencana ini sangat tinggi dan menyebut eksplorasi ruang angkasa sebagai "olahraga yang hanya diikuti oleh negara-negara kaya dan mereka yang ingin menunjukkan keunggulan teknologi."Namun Eric Anderson -yang mendirikan perusahaan pariwisata ruang angkasa, Space Adventures- mengatakan dia sudah terbiasa menghadapin orang yang skeptis."Kami bergerak dalam industri ini selama puluhan tahun. Namun ini bukan yayasan sosial, dan kami akan menghasilkan uang dari awal," katanya.
sumber:bbcindonesia
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment