12:29 AM
Unknown
ADVERTISME
Indonesia harus mengakui empat negara Asia Tenggara yang dianggap memiliki daya saing di industri perjalanan wisata dan pariwisata terbaik. Singapura, Malaysia, dan Thailand merupakan tiga negara dengan rata-rata kualitas di atas ASEAN. Sementara itu, Brunei Darussalam, kendati berada satu tingkat di atas Indonesia, memiliki nilai 4,1, atau masih di bawah rata-rata ASEAN.
Dalam laporan World Economic Forum berjudul "The ASEAN Travel & Tourism Competitiveness Report 2012", Indonesia tercatat hanya memiliki tiga keunggulan dibandingkan Negeri Jiran, Malaysia. Indonesia unggul dalam faktor keselamatan dan keamanan, sumber daya alam, serta skala prioritas sektor perjalanan wisata dan pariwisata.
Dari 14 indikator penilaian daya saing sektor perjalanan wisata dan pariwisata itu, Indonesia dan Malaysia sama-sama bersaing ketat dalam hal tarif wisata. Kedua negara tetangga ini, sama-sama memiliki nilai 5,6.
Indonesia yang pernah berjaya dengan slogan Visit Indonesia, tampaknya harus mulai belajar dari cara pengelolaan sektor perjalanan wisata dan pariwisata Malaysia. Dengan slogan Malaysia Trully Asia, negara ini unggul dalam 11 kategori tingkat daya saing industri perjalanan wisata dan pariwisata.
Tak hanya itu, nilai daya saing Malaysia hampir seluruhnya masuk kategori standar. Di sisi lain, Indonesia mencatat tiga faktor yang masih berstatus buruk. Ketiga faktor itu adalah kesehatan dan higienitas dengan nilai 2,6, infrastruktur pariwisata (2,0), serta infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi (2,5).
Dari Negeri Jiran, Malaysia dianggap memiliki keunggulan dalam faktor kebijakan dan aturan dengan nilai 5,1, sumber daya manusia (5,2), dan faktor kedekatan dari sektor perjalanan wisata dan pariwisata (5,4).
Sama seperti Indonesia, dari 14 kriteria penilaian daya saing sektor perjalanan wisata dan pariwisata, Malaysia hanya mencetak skor terendah dalam hal infrastruktur pariwisata, serta infrastruktur komunikasi dan informasi. Bedanya, pada dua faktor itu, daya saing Malaysia dianggap lebih unggul dari Indonesia dengan skor masing-masing 3,6 dan 3,7.
Malaysia juga dianggap lemah pada faktor sumber daya budaya yang dimilikinya.
Namun, secara umum, pendukung sektor perjalanan dan pariwisata Malaysia tidak ada yang masuk kategori buruk dengan rentang nilai antara 1-3.
Berikut adalah perbandingan daya saing Malaysia dan Indonesia berdasarkan laporan Travel and Tourism Competitiveness Index: (skala 1-7)
Faktor Penilai | Malaysia | Indonesia |
Aturan dan kebijakan | 5,1 | 4,2 |
Environmental sustainability | 4,6 | 3,9 |
Keselamatan dan keamanan | 4,5 | 4,7 |
Kesehatan dan kebersihan | 4,5 | 2,6 |
Skala prioritas sektor travel dan pariwisata | 4,8 | 5,7 |
Infrastruktur bandara | 4,2 | 3,3 |
Infrastruktur darat | 4,6 | 3,2 |
Infrastruktur pariwisata | 3,6 | 2,0 |
Infrastruktur TI | 3,7 | 2,5 |
Daya saing tarif | 5,6 | 5,6 |
Sumber daya manusia | 5,2 | 5,0 |
Kedekatan travel dan pariwisata | 5,4 | 4,2 |
Sumber daya alam | 4,5 | 4,7 |
Sumber daya budaya | 3,8 | 3,5 |
sumber vivanews
0 comments:
Post a Comment