Wednesday, March 6, 2013

SURVAI UNTUK CALON PRESIDEN RI UNTUK TAHUN 2014

ADVERTISME

SURVAI UNTUK CALON PRESIDEN RI UNTUK TAHUN 2014Rabu kemarin, Tim Pusat Data Bersatu (PDB) yang dikomandani Didik J. Rachbini merilis hasil survei tentang calon presiden potensial pada 2014 mendatang.
Survei yang dilakukan dengan metode wawancara itu menjaring 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Survei bertajuk “Indonesia Mencari Pemimpin” itu dilaksanakan pada 13-18 Januari 2013. Tingkat kesalahan (margin of error) dalam survei ini sebesar 2,8 persen.
Dalam survei PDB ini, Joko Widodo berada pada peringkat teratas dengan meraih 21,2 persen suara. Jokowi mengalahkan 12 calon lainnya, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Di bawah Jokowi secara berturut-turut diraih Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (18,4 persen), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (13 persen), dan penyanyi dangdut Rhoma Irama (10,4 persen).
Perolehan Rhoma ini cukup mengejutkan karena menyingkirkan sosok Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (9,3 persen), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (7,8 persen), dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto (3,5 persen).
Sedangkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa meraih tak sampai 3 persen suara.
Hasil survei yang dirilis PDB ini berbeda dengan hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC) pada Juli 2012 lalu. Bertajuk "Tantangan Calon Presiden Populer", lembaga ini merilis 10 nama calon presiden populer pilihan masyarakat.
Survei yang dilakukan 20-30 Juni 2012 ini diikuti 1.230 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan margin error -/+ 3 persen. Saat survei ini dilakukan, Jokowi memang belum menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam survei ini, posisi teratas diraih Prabowo Subianto sebesar 10,6 persen pemilih. Sedangkan urutan kedua dan berikutnya diraih: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (8 %), Aburizal Bakrie (4,4 %), Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (4,3 %).

Sedangkan Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla meraih (3,7 %) atau berada pada posisi kelima, Ketua Dewan Pembina DPP Partai Nasional Demokrat Surya Paloh (1,4 %), Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto (1,1 %), Sri Sultan Hamengkubuwono IX (0,9 %), Menteri BUMN Dahlan Iskan (0,9 %), Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa (0,7 %).
Hasil berbeda juga hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia November 2012. Dalam rilisnya, LSI menyebut ada 20 tokoh nasional yang dinilai potensial sebagai calon presiden pada 2014 mendatang. Responden diambil dari pendapat 223 orang para pemimpin lembaga, pimpinan media massa dan pimpinan perusahaan (opinion leader) yang dianggap lebih tahu dan bisa membandingkan kualitas 20 tokoh nasional itu secara seimbang.
Sejumlah nama responden yang memberikan opini diantaranya Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas, Pimpinan Umum Grup Tempo Bambang Harimurti, dan sejumlah tokoh lainnya seperti Luhut Pandjaitan, Said Aqil Siradj, dan Todung Mulya Lubis.
Hasil survei kemudian diberikan skor tertinggi 100. Pertanyaan yang diajukan pertama adalah tokoh yang dianggap mampu memimpin negara dan pemerintahan. Untuk kategori ini, Jusuf Kalla menempati urutan pertama dengan skor 79, disusul Mahfud MD (74), Sri Mulyani Indrawati (71), Dahlan Iskan dengan skor 70, Prabowo Subianto 67.
Tokoh lainnya yang memiliki skor di atas 60, yaitu Hatta Rajasa (65), Megawati Soekarnoputri (64), Endiarto Sutarto (63), Djoko Suyanto (63), Wiranto (63), Hidayat Nurwahid (62), dan Surya Paloh (60).
Adapun untuk kategori diopinikan tidak melakukan korupsi, Mahfud M.D memuncaki klasmen dengan skor 80, lalu Dahlan Iskan (76), Hidayat Hurwahid (75), Jusuf Kalla (69), dan Agus Martowardojo (69).
Tiga kategori lainnya, yaitu pemimpin yang dinilai jujur, amanah, serta mampu berdiri disemua kelompok tetap dipuncaki oleh Ketua MK Mahfud M.D.
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D merasa senang masuk bursa calon presiden 2014 yang dirilis Lembaga Survei Indonesia, namun hingga saat ini belum mau memastikan sikap politiknya. "Saya senang selalu masuk data survei, namun belum berani menyatakan iya atau tidak untuk maju dalam bursa capres," ujarnya.

Sumber: Merdeka | Republika

0 comments:

Post a Comment