8:31 AM
Unknown
ADVERTISME
BUKU PANDUAN PENILAIAN GOOGLE TERHADAP WEBSITE,Kualitas Website Menurut Buku Panduan Google | Saat kita mulai ngeblog banyak informasi
berseliweran di dunia maya ini tentang penilaian Google terhadap sebuah blog,
seperti apa dan bagai mana google melakukan penilaiannya, Oktober Lalu Google
memberikan sedikit bocoran panduan terkini untuk Quality rater yang
isinya "bagaimana Google menilai kualitas sebuah blog atau website."
Sebagaimana kita ketahui Google mempekerjaan
orang-orang yang ahli dan spesialis di bidangnya masing-masing, seperti
melakukan penilaian kualitas, Google melakukan hasil pencariannya secara manual
hal ini bertujuan serta memastikan algoritma ranking yang google keluarkan
bekerja dengan semestinyai, Para penilai tersebut bekerja sesuai dengan data
yang diberikan oleh pihak Google untuk sebuah pertanyaan (query), yang kemudian
diteruskan dengan mengevaluasinya, jika web tersebut tidak sesuai atau tidak
pantas untuk hasil pencarian yang google dapatkan, maka pihak google akan
menandai web tersebut sebagai spam. Namun
sayang tautan tentang buku panduan yang berisi pedoman evaluasi kualitas
halaman web, telah Google hapus
Beberapa hal terpenting dari buku panduan
tersebut:
1. Google menggunakan
sejumlah tingkat relevansi
Google
menginstruksikan penilai kualitas untuk memberi rating sebuah website sebagai
“penting”, “berguna”, “relevan”, “kurang relevan” dan “diluar topik”.
Namun
selain relevansi, Google lebih suka halaman yang “sangat memuaskan, memiliki
otoritas, menghibur, dan/atau terkini”.
2. Jika sebuah kata
memiliki lebih dari satu arti, Google memilih yang paling populer
Sebagai
contoh, Google berasumsi bahwa kebanyakan orang yang mencari “apple” saat ini
tertarik dengan perusahaan yang memiliki nama tersebut. Hasil Pencarian yang
bermakna lain (misalnya buah) akan mendapatkan tingkat relevansi lebih rendah.
3. Halaman web yang
relevan boleh jadi adalah spam
Google
membuat pemisahan antara relevansi dan spam. Sebuah halaman web bisa saja masuk
kategori spam meskipun mengandung konten yang relevan.
Jika
situs Web Anda menggunakan taktik berikut ini, kemungkinan akan ditandai
sebagai spam:
· Teks atau tautan tersembunyi
· Redirection melalui beberapa URL
· Rotasi domain tujuan
· Keyword stuffing
· Menggunakan PPC namun halaman tujuan tidak relevan dengan iklan
· Iklan dan konten copas (copy-paste)
· Feed yang penuh iklan PPC
· Forum yang penuh copas
· Halaman pencarian palsu dan penuh iklan PPC
· Blog palsu yang penuh iklan PPC (splog – spam blog)
· Thin affiliate site yang tidak ada tujuan lain kecuali untuk make
money
· Kurang konten asli
· Halaman yang hanya berisi PPC tanpa ada atau sedikit konten
· Parked domain
4. Beberapa hasil
pencarian yang penting untuk Google
Seperti
disebutkan di atas, Google memiliki lima
kategori relevansi. Kategori “penting” adalah untuk situs web yang harus muncul
dalam hasil pencarian. Sebagai contoh, apple.com diharapkan menempati hasil
teratas untuk kata pencarian “apple”.
Halaman
profil media sosial sebuah perusahaan (pada Facebook, dll) tidak dianggap
“penting” menurut buku panduan penilai kualitas Google.
Query
generik tidak memiliki hasil “penting”. Beberapa kata kunci pencarian seperti
“travel destinations” selalu generik. Tidak ada hasil “penting” untuk query
ini, dan nama domain yang sama persis dengan query jenis ini tidak membuat
website tersebut “penting”.
5. Google membedakan
tiga jenis query pencarian
Menurut
Google, pencarian dapat diklasifikasikan ke dalam query tindakan (“do”), query
informasi (“know”) dan query navigasi (“go”).
Sebuah
query pencarian hanya dapat termasuk dalam satu klasifikasi saja dan tipe query
menentukan hasil pencarian yang dianggap relevan. Sebagai contoh, query
berorientasi tindakan (“buy mp3 player”) harus memiliki hasil pencarian yang
berorientasi tindakan.
6. Halaman yang relevan
harus bebas dari kesalahan, dalam bahasa yang tepat, dan terarah/targeted
Kalau
Google mengira terdapat salah eja pada sebuah query, relevansi hasil pencarian
didasarkan pada apa yang Google anggap ejaan yang benar/seharusnya.
Hasil
pencarian yang tidak cocok dengan bahasa query mendapat skor relevansi yang
rendah. Jika query mencakup suatu negara tertentu, hasil yang relevan harus
berasal dari negara tersebut.
Halaman
hasil pencarian harus sesuai query. Pencarian bersifat ‘long tail’ akan
menampilkan hasil pencarian yang berbeda. Query yang sangat panjang harus
memberikan cakupan hasil yang lebih luas.
7. Beberapa query
pencarian secara otomatis bersifat lokal
Beberapa
query pencarian secara otomatis bersifat lokal, walaupun jika query tersebut
tidak mengandung qualifier lokal. Sebuah contoh untuk query seperti “ice rink”.
Google
berpikir bahwa hasil pencarian untuk “gelanggang es (ice rink)” harus
menampilkan hasil lokal. Hasil yang bersifat non-lokal dianggap kurang relevan
atau malah tidak berguna (diluar topik).
Informasi
dalam buku pegangan penilai kualitas yang dibocorkan Google tidaklah
mengejutkan. Jika Anda ingin mendapatkan peringkat yang tinggi di Google dan
bukan untuk sesaat maka hindari taktik spam dan selalu gunakan metode optimasi
yang etis. Jika Anda memberikan Google apa yang diinginkannya, website Anda
akan berada pada peringkat puncak dalam waktu yang sangat lama.
sumber:dhany.web
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment