Thursday, January 10, 2013

Misteri Tongkat Komando Presiden Soekarno

ADVERTISME Misteri Tongkat Komando Presiden SoekarnoSeorang komando atau pucuk pimpinan dalam militer selalu mempunyai ciri khas yaitu tongkat komandonya, tongkat komando yang mempunyai simbol kepemimpinan terhadap suatu jabatan menjadi kebanggaan tersendiri. Lihat seperti Presiden Pertama Negara Indonesia Soekarno, kemana-mana Soekarno tidak lepas dari tongkat komandonya. kalau dilihat dari hirarki kemiliteran Soekarno merupakan Panglima tertinggi dan itu merupakan hal wajar, namun dibalik itu semua ada yang mempercayai bahwa tongkat komando milik Soekarno mempunyai kekuatan supra natural, bole perca boleh tidak, namun itulah sosok Putra Sang Fajar yang penuh dengan kharismatik

tongkat bung karno

Kalangan yang percaya hal-hal ghaib. Kalangan yang percaya adanya kekuatan tertentu pada benda-benda keramat. Di antara kalangan mereka, percaya betul bahwa tongkat komando Bung Karno bukanlah sembarang tongkat. Tongkat komando Bung Karno adalah tongkat sakti, yang berisi keris pusaka ampuh. Bahkan, kayu yang dibuat sebagai tongkat pun bukan sembarang kayu, melainkan kayu pucang kalak. Pucang adalah jenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan. Di pegunungan Kalak terdapat tempat persemayaman keramat. Nah, di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang.

Ada begitu banyak jenis kayu pucang, tetapi dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas. Salah satu cara untuk mengetes keaslian kayu pucang kalak, pegang tongkat tadi di atas permukaan air. Jika bayangan di dalam air menyerupai seekor ular yang sedang berenang, maka berarti kayu pucang kalak itu asli. Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak. Pucang biasa, yang banyak tumbuh di seantero negeri.

Begitulah sudut pandang mistis masyarakat spiritual terhadap tongkat komando Bung Karno. Alhasil, tidak sedikit yang menghubungkan dengan besarnya pengaruh Sukarno. Tidak sedikit yang menghubungkan dengan kemampuannya menyirap kawan maupun lawan. Tidak sedikit yang menghubungkan dengan “kesaktian” Sukarno, sehingga lolos dari beberapa kali usaha pembunuhan.

Apa kata Bung Karno ketika itu? “Ah… itu semua karena lindungan Allah, karena Ia setuju dengan apa-apa yang aku kerjakan selama ini. Namun kalau pada waktu-waktu yang akan datang Tuhan tidak setuju dengan apa-apa yang aku kerjakan, niscaya dalam peristiwa (pembunuhan) itu, aku bisa mampus.”




0 comments:

Post a Comment