4:14 PM
Unknown
ADVERTISME
Perbedaan Safety Driving Dan Defensive Driving. Perilaku mengemudi dan menjalankan kendaraan di jalan umum merupakan sifat dari karakter dari orang tersebut, hal itu memang bbenar, Ketika memakai kendaraan di jalan raya hal yang memang harus dimiliki adalah kesabaran, saling menghargai pengguna jalan, dan tidak terpancing emosi, ketiga dasar ini yang wajib dimiliki oleh pengendara.
Menurut para coach driving ada dua keahlian cara mengemudi yaitu Safety Driving dan Defensive Driving
untuk lebih jelasknya silahkan baca Pebedaan Safety Driving dan Defensive Driving yang saya kutif di detioto.
Safety Driving dan Defensive Driving
Safety Driving bisa disebut sebagai Skill-Based Driving atau berkendara dengan keterampilan dan pengalaman berdasarkan standar keselamatan,
Safety Driving adalah perilaku mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan berkendara yang berlaku di suatu negara. “Kalau di Indonesia, kita mengacu pada Undang-Undang Lalu Lintas terbaru yakni UU No. 22 Tahun 2009. Menurut Bintarto
Sementara Defensive Driving adalah perilaku mengemudi yang dapat menghindarkan kita dari masalah, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun diri sendiri. Jadi bisa disebut bahwa Defensive Driving merupakan versi mengemudi yang lebih komprehensif karena tidak hanya butuh keterampilan tapi juga perilaku yang baik.
Mengemudi tidak hanya harus aman, efisien dan benar tapi juga harus bertanggung jawab. Inilah yang disebut sebagai behavior-based driving. Kalau kita melihat jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia berdasarkan data WHO pada tahun 2010 saja sudah terjadi 31.234 korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas.
Pada 2011, menurut data yang dikeluarkan Asia Development Bank angkanya mencengangkan karena meningkat terus jadi 47.000 korban jiwa. Kecelakaan disebabkan mayoritas faktor manusia. Apa yang salah? Perilaku yang emosional dan mudah terprovokasi adalah jawabannya. Potensi resiko berkendara jadi meningkat.
Pengemudi defensif adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya. Syarat utama lainnya adalah harus memiliki kewaspadaan terus menerus dan antisipasi. Untuk mudah diingat: 4A (Alertness, Awareness, Anticipation dan Attitud
0 comments:
Post a Comment